Amerika Serikat Menyemai Perang Nuklir Di Masa Depan Yang Dekat Melalui Konflik Dengan Rusia Di Ukraina

Karena Rusia mengkonsentrasikan pasukan di perbatasan Rusia-Ukraina, media Barat telah menggambarkan hal ini sebagai kemungkinan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina selama tiga bulan terakhir. Tuduhan seperti itu tidak benar, mengingat AS dan negara-negara anggota NATO telah sering melanggar kedaulatan teritorial Rusia. Contoh yang paling terkenal adalah pelanggaran teritorial oleh kapal perusak Inggris HMS Defender di perairan Krimea, yang pada waktu itu penerbangan Angkatan Laut Rusia menjatuhkan bom-bom untuk mengalihkan kapal tersebut menjauh dari Semenanjung Krimea.

Hal yang perlu juga dicatat adalah bahwa penumpukan pasukan NATO di negara-negara Eropa Timur yang mayoritas bukan anggota NATO, jauh dari Eropa Barat dan tepat di depan pintu depan Rusia, adalah tindakan yang menimbulkan ancaman militer bagi Rusia—ini adalah proyeksi militer NATO terhadap Rusia—dan bahwa penumpukan militer Rusia di dalam perbatasan baratnya merupakan respon yang dapat dibenarkan dan merupakan penggetar militer yang sebenarnya, yaitu, strategi militer di mana satu kekuatan menggunakan ancaman pembalasan secara efektif untuk mencegah serangan dari kekuatan musuh.

Dan bersiaplah melawan mereka (di dalam wilayahmu) apa pun yang kamu mampu dengan kekuatan dan kuda perang yang dengannya kamu dapat menakuti musuh Allah dan musuhmu dan orang-orang selain mereka yang tidak kamu ketahui [tetapi] Allah mengetahuinya …

(Al-Qur’an 8:60)

Seiring dengan penempatan militer NATO di Eropa Timur, Amerika Serikat memasang sistem pertahanan rudal, Aegis Ashore, Sistem Peluncuran Vertikal yang digunakan pada kapal perang Pertahanan Rudal AS, kapal perusak Kelas Arleigh Burke. Terlepas dari kenyataan bahwa rudal Aegis Ashore dirancang untuk digunakan sebagai pencegat rudal, menurut Presiden Vladimir Putin, tabung Aegis Ashore dapat dengan mudah diubah untuk mengakomodasi peluncuran rudal jelajah serang seperti Tomahawk. Tomahawk dapat dimuat dengan muatan nuklir, sehingga menjadikannya senjata nuklir, dalam skenario ini, itu adalah ancaman nuklir bagi Rusia.

Ekspansi dan penempatan pangkalan militer NATO di negara-negara non NATO bekas anggota Pakta Warsawa
Situs Aegis Ashore AS di Deveselu Rumania
Situs Aegis Ashore AS di Deveselu Rumania

Untuk memahami kebuntuan saat ini di Ukraina, kita perlu melihat kembali peristiwa militer dan politik yang telah terjadi di wilayah tersebut sejak perang proksi yang didukung NATO di Suriah gagal. Di wilayah tersebut, titik nyala terbentuk dan bergerak lebih dekat ke perbatasan Rusia. Azerbaijan dan Armenia mengalami konflik bersenjata, dimana Armenia adalah anggota CSTO yang dipimpin Rusia dan menjadi tuan rumah pangkalan militer Rusia. Ada upaya perubahan rezim yang dibantu Barat di Belarusia. Dan saat ini ada masalah migrasi di perbatasan Belarusia-Polandia.

Juga di bidang politik dan hubungan internasional, di mana Amerika Serikat telah berselisih dengan Rusia selama sepuluh tahun terakhir. Washington telah melakukan kampanye sanksi ekonomi dan politik yang tidak pernah berakhir, semuanya untuk alasan yang samar dan tidak terbukti. Bahkan selama pertandingan olahraga internasional. Yang membingungkan saat ini adalah masalah pipa gas Nord Stream 2, yang dijadwalkan untuk memasok gas Rusia ke Eropa. Terlepas dari kenyataan bahwa pipa telah tiba di tanah Eropa, pejabat Eropa menolak untuk mengesahkannya karena tekanan dari Amerika Serikat.

Tujuan Geopolitik

Dengan seluruh latar belakang ini, di mana Amerika Serikat bersikeras mengejar konflik militer dengan Rusia, bentrokan seperti itu tidak akan dapat terjadi jika sekutu terdekat Amerika Serikat, Eropa, mempertahankan hubungan persahabatan dengan Rusia. Di mana Eropa sangat membutuhkan gas Rusia untuk memulihkan ekonominya yang berada di ambang kehancuran. Jadi tujuan utama dari konflik militer yang dikobarkan di Ukraina adalah untuk memutuskan semua hubungan Eropa dengan Rusia secara permanen.

Ekonomi AS berada di ambang kehancuran karena hiperinflasi USD, yang disebutkan media Barat secara halus sebagai “inflasi”, keruntuhan ekonomi akan menghapuskan pemerintah AS dari dunia. Satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah pergi berperang dengan Rusia, dan menyita sumber daya minyak dan gasnya, juga, sumber daya seperti itu di negara lain, khususnya di Timur Tengah, yang saat ini berada di bawah perlindungan Federasi Rusia, melalui penerapan Inisiatif Pengurangan Produksi Minyak antara Rusia, Arab Saudi, dan semua negara anggota OPEC.

Pembaca harus mengetahui bahwa gabungan AS dan NATO tidak Alan mampu mengalahkan Rusia dalam perang konvensional, karena Rusia lebih unggul dalam pertempuran melalui taktik dan persenjataannya yang asimetris. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengalahkan Rusia adalah melawannya dengan perang nuklir. Setiap perencana militer tahu ini. Konflik nuklir seperti itu tidak mungkin terjadi jika Rusia memasok Eropa dengan gas murah untuk menghidupkan kembali ekonomi Eropa, yang saat ini menghadapi nasib yang sama dengan AS. Eropa tidak membutuhkan perang jika ekonominya berkembang, dan meninggalkan AS sendirian mengejar perang dengan Rusia.

Konflik di Ukraina, jika itu terjadi, tidak akan meningkat menjadi perang nuklir. Karena senjata nuklir utama Amerika Serikat, rudal hipersonik, masih dalam pengembangan, semua uji peluncurannya berakhir dengan kegagalan. Akibatnya, Washington hanya akan membutuhkan pasukan Ukraina untuk bertempur dengan pasukan Rusia di Ukraina Timur, sehingga Rusia akandisorot sebagai agresor oleh media Barat. Untuk melakukan ini, AS akan memaksa Ukraina untuk berperang ke Donbass dalam serangan habis-habisan yang akan melenyapkan para penduduknya. Rusia akan dipaksa untuk mengorbankan rekan-rekan mereka, atau memerintahkan pasukannya untuk menyeberangi perbatasan dan memasuki Donbass.

Rusia Mengirimkan Proposal Perdamaian

Moskow telah menandatangani dua rancangan perjanjian, satu membahas hubungan Rusia dengan AS dan satu lagi membahas NATO secara keseluruhan. Dalam dokumen yang menyatakan cetak biru pertama untuk keamanan, atau, perdamaian, antara Rusia dan AS, untuk “memastikan keamanan Federasi Rusia dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO).

Rancangan perjanjian berisi permintaan eksplisit: “Amerika Serikat akan berusaha untuk mencegah perluasan lebih lanjut ke timur dari Organisasi Perjanjian Atlantik Utara dan menolak aksesi ke aliansi negara-negara bekas Republik Uni Soviet.” Ini juga pada dasarnya mengesampingkan kerjasama militer bilateral antara AS dan anggota bekas Uni Soviet yang bukan bagian dari NATO.

Teks rancangan proposal perjanjian untuk NATO berisi kewajiban pada blok untuk mengecualikan ekspansi lebih lanjut, termasuk dengan aksesi Ukraina atau negara lain, serta pernyataan eksplisit bahwa NATO “tidak akan melakukan aktivitas militer di wilayah Ukraina atau negara-negara lain di Eropa Timur, Kaukasus Selatan dan Asia Tengah.”

Berbicara kepada wartawan pada konferensi pers akhir tahun tahunannya, Presiden Putin mengklaim bahwa Rusia ditipu oleh Barat, yang melanggar perjanjian lisannya untuk tidak mengakui bekas republik Soviet dan negara-negara Pakta Warsawa ke dalam NATO setelah jatuhnya Uni Soviet.

“Sekarang lihat apa yang terjadi. Mereka menipu kita. dengan keras. terang-terangan. NATO berkembang. Mereka di Polandia. Mereka memiliki senjata ofensif di sana. Itulah yang saya bicarakan,” jelas Putin.

“Sekarang mereka mengatakan bahwa mereka akan menarik Ukraina juga. Ini berarti mereka akan mengerahkan senjata mereka di sana, bahkan jika itu bukan bagian resmi dari NATO.” “Jika ada rudal jelajah NATO di Ukraina, itu hanya butuh 6-7 menit untuk mencapai Moskow, ini adalah ancaman serius bagi Rusia!”

Menurut Presiden, “Sekarang terserah kepada blok yang dipimpin AS untuk memberikan jaminan untuk Rusia “segera,” alih-alih terus membicarakannya “selama beberapa dekade.”

Saya percaya Putin menawarkan gas murah kepada Barat untuk Eropa, seperti yang dilakukan Konstantinopel untuk Ottoman dengan emas, sebagai imbalan perdamaian. Ketika musuh memohon perdamaian dan anda menolaknya, anda adalah binatang buas, jika tidak lebih buruk dari itu. Inilah kenyataan sejarah penaklukan Konstantinopel oleh Kekaisaran Ottoman yang dipimpin oleh Mehmed II, pada 19 Mei 1453, yang bermaksud menjarah kekayaan Kekaisaran Bizantium, karena Kekaisaran Ottoman mengalami kebangkrutan yang sama dengan yang AS alami. Perang yang begitu agresif dan zalim yang dilarang Tuhan.

Jadi jika mereka menarik diri dan tidak memerangi kamu, dan menawarkan perdamaian kepadamu, maka Allah tidak memberi kamu hak untuk melawan mereka.

(Al-Qur’an 4:90)

Bukan kebetulan bahwa Rusia saat ini adalah penerus Kekaisaran Bizantium, sebuah pemerintahan yang didasarkan pada Kekristenan Ortodoks Timur, yang dinyatakan oleh dokumen sejarah berjudul Moskow Roma Ketiga. Dan tidak perlu heran bahwa Kekaisaran Ottoman serta perang salib negara-negara anggota Gereja Latin di Eropa, yakni Vatikan, tidak hanya ditujukan terhadap Yerusalem tetapi pada awalnya diarahkan untuk menghilangkan Kekaisaran Bizantium, dan bahwa perang zalim ini dibiayai oleh negara perbankan, Venesia.

Konsesi gas murah Rusia untuk Eropa sebagai imbalan perdamaian antara Rusia dan NATO

 

Blokade Militer De Facto

 

Bukanlah harga minyak yang naik, melainkan penurunan daya beli USD dan semua mata uang kuat lainnya. Itulah situasi inflasi di Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa. Mesin pencetak uang telah menciptakan hutang yang begitu besar, sehingga bahkan seribu tahun kerja oleh penduduk Barat tidak akan cukup untuk membayarnya. AS berada di ambang bencana ekonomi. Akibatnya, Amerika Serikat akan menolak proposal Rusia. Dan kemudian melanjutkan ke tahap konflik terbatas di Ukraina sebagai batu loncatan untuk perang penuh dengan Rusia. Ini akan dikonfirmasi oleh penyebaran senjata nuklir AS di Eropa dan Asia tahun depan, khususnya jet tempur F-35 (yang akan membawa bom nuklir taktis B-61) dan rudal hipersonik berbasis darat.

 

F-35 dan bom nuklir B61 yang akan ditempatkan di Lanud-Lanud Eropa di Tahun 2022

Konflik militer Rusia dan militer Ukraina di Ukraina Timur kemudian akan digunakan oleh AS, sebagai dalih menjadi blokade militer de facto, di mana pasukan NATO akan dimobilisasi untuk dikerahkan mengepung wilayah Rusia. Dengan kata lain, Amerika Serikat beralih dari sangsi ekonomi dan politik terhadap Rusia ke pengepungan militer di Rusia, keduanya merupakan tindakan perang, atau keadaan perang, maka konflik di Ukraina akan menjadi causus belli, atau alasan perang melawan Rusia.

 

Tujuan Militer

Saat ini, lebih dari 90% Angkatan Bersenjata Ukraina berkumpul di dekat wilayah Donbass. Mereka dipersenjatai untuk menghadapi tank Rusia. AS memasok rudal anti-tank Javelin yang diluncurkan dari bahu, Israel memasok rudal amunisi kendaraan tempur udara tak berawak Harop, yang melayang di atas medan perang dan menyerang target dengan menghancurkan diri mereka sendiri, Dan Turki memasok drone serang Bayraktar, yang dilengkapi dengan bom anti-tank. Ukraina dipimpin oleh komandan lapangan NATO dan komandan lapangan Israel. Beberapa detasemen militer NATO ditempatkan di Ukraina. Moral Angkatan Darat Ukraina sebenarnya sangat buruk, karena perwira-perwira Ukraina sangat menyadari keunggulan Angkatan Darat Rusia sebagai mantan anggota Uni Soviet.

Untuk melawan Javelin, hampir semua tank Rusia telah ditingkatkan dengan perlindungan di kubahnya. Sementara itu, Rusia diperkirakan akan mengerahkan sistem pertahanan udara Buk-M1 setara batalyon untuk menembak jatuh drone Harop Israel dan drone Brayaktar Turki. Secara keseluruhan Tentara Tank Rusia terdiri dari; Divisi Tank Pengawal ke-4, Brigade Artileri ke-288, dan Brigade Rudal Pertahanan Udara ke-49, yang semuanya merupakan bagian dari Tentara Tank Pengawal pertama. Komposisi ini hanyalah sepertiga dari keseluruhan Tentara Tank Pengawal Pertama, yang terdiri dari empat, atau lima Divisi Tank, dengan demikian, laporan Barat tentang ribuan tentara Rusia di perbatasan Ukraina benar-benar kebohongan yang nyata. Tentara Tank Pengawal Pertama adalah unit elit Tentara Tank Rusia, yang paling terkenal karena kemenangan merekA atas Divisi-divisi Panzer Jerman di masa PDII.

Komposisi pasukan yang digelar kedua belah pihak, secara taktis menunjukkan bahwa Rusia akan menang dan tidak akan melepaskan Donbass jatuh ke tangan Ukraina. Jika Donbass jatuh, ini akan membuat pangkalan angkatan lautnya di Krimea, Sevastopol, dalam jangkauan artileri roket jarak jauh AS, yaitu HIMARS. Mengingat bahwa koridor laut, dari Laut Hitam ke Bosporus dan kemudian ke Laut Mediterania adalah satu-satunya koridor laut air hangat Rusia, kejatuhan Donbass berarti hilangnya dominasi ekonomi dan militer Rusia. Rusia menggunakan koridor laut ini untuk berdagang dengan negara lain dan memproyeksikan kekuatan militernya secara internasional.

Jalur perdagangan laut dan jalur proyeksi militer Rusia

Yang terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, penulis menyimpulkan bahwa ketika Barat melanjutkan konfrontasi militer mereka melawan Rusia di Ukraina, maka, waktu Perang Dunia III nuklir hanya beberapa tahun lagi.

*Angkoso Nugroho

Recommended Posts