DINAR EMAS DAN DIRHAM PERAK: ISLAM DAN UANG MASA DEPAN

Saya senang buku ini telah ditulis di sini, di Kuala Lumpur, Malaysia, kota yang sangat baik dan ramah kepada saya selama bertahun-tahun. Buku ini diselesaikan pada bulan Ramadan 1428 H, bulan yang diberkahi, ketika saya melakukan tur setahun memberikan ceramah Islam, dan jauh dari tempat tinggal saya yang nyaman di Pulau Karibia, Trinidad.

Penulis yang menulis buku selama perjalanan, seperti banyak cendekia Islam terkemuka yang terdahulu, merasa kesulitan akibat tidak adanya akses ke buku-buku pribadi, dan seringkali harus mengutip sumber dengan mengandalkan ingatan. Oleh karena itu, kesalahan kecil bisa saja terjadi. Saya mohon maaf jika terjadi hal-hal tersebut.

 Ukuran buku ini sengaja dibuat kecil agar bisa mendorong masyarakat kita untuk membacanya. Bahasa yang digunakan juga sangat sederhana dan bebas dari istilah ekonomi teknikal seperti “fiat money”, dll. Oleh karenanya, pembaca awam tidak akan mendapatkan kesulitan dalam hal bahasa.

Kemungkinan besar, peristiwa-peristiwa buruk yang akan terjadi dapat mengungkap kebatilan di dunia keuangan dalam jangka waktu singkat sejak buku ini diterbitkan, akan memvalidasi analisis di dalam buku ini. Oleh karenanya, pembaca seharusnya tidak menunda dalam menilai argumen yang ada dan jika argumen tersebut benar, maka segera melakukan respon yang tepat.

Seharusnya pula tidak ada penundaan untuk menerjemahkan buku ini ke dalam sebanyak mungkin bahasa agar dapat dibaca oleh sebanyak mungkin umat Muslim. Untuk alasan tersebut, tidak ada klaim hak cipta dalam publikasi buku ini. Sementara itu, bagi yang menolak argumen dalam buku ini, akan mendapatkan diri mereka dalam kebingungan ketika peristiwa-peristiwa buruk terjadi di dunia keuangan.

Dengan rendah hati saya menyampaikan rasa bangga dan bahagia atas berbagai usaha yang dilakukan oleh mantan bankir Malaysia, Nik Mahani Mohamad, yang telah terlibat dalam usaha awal untuk mendirikan perbankan Syari’ah Islam sejati di Malaysia. Matanya terbuka pada penipuan yang ada dalam perbankan yang selama ini disebut Syari’ah saat dia menghadiri kuliah saya di Royal Malaysian Mint beberapa tahun yang lalu. Dia berbalik, berubah, dan dengan keberanian, integritas, dan semangat berkomitmen melakukan promosi Dinar emas dan ekonomi yang benar-benar bersih dari Riba. Dia dan murid saya, Shirazuddin Adam Shah, terlibat dalam penyelenggaraan ‘International Conference on the Gold Dinar Economy’ (Konferensi Internasional Sistem Ekonomi Dinar Emas) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Juli 2007. Pada saat itu, teks awal buku ini disajikan dalam bentuk karya ilmiah.

Semoga Allah yang Maha Pemurah memberkahi saudari Nik Mahani Mohamad atas jasanya dalam usaha merestorasi Dinar emas sebagai uang dan ekonomi yang bersih dari Riba. Amin! Dan semoga Muslim-muslim yang lain terinspirasi untuk mengikutinya. Amin!

Imran N. Hosein

Kuala Lumpur, Malaysia.

Ramadhan 1428 H / Oktober 2007 

Recommended Posts