Mesir yang Layu?

 

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan/kebenaran) Kami di seluruh penjuru bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah kebenaran. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu.

(Qur’ān, Fussilāt, 41:53)

Mesir saat ini sedang berada dalam keadaan transisi, keadaan yang membingungkan baik bagi Muslim Mesir maupun Nasrani Coptic Mesir. Mau dibawa kemana rakyat Mesir dengan perubahan politik yang terjadi saat ini? Nasrani Coptic Mesir mempercayai bahwa Mesir memiliki peranan khusus secara Eskatologi, atau peranan dalam pergerakan masa akhir jaman ketika Nabi Isa (AS) turun kembali ke bumi untuk yang kedua kalinya, karena Mesir adalah tempat yang dituju Nabi Isa (AS) dan Ibunya, Maryam (AS), ketika mereka di usir dari Tanah Suci. Muslim memiliki kepercayaan yang sama dengan Nasrani mengenai konsep akhir jaman yang akan memuncak dengan kedatangan Isa (AS). Apakah Muslim Mesir dan Nasrani Coptic Mesir akan bersatu dan bersekutu satu sama lain untuk melawan kekuatan yang akan menyerang Iran, Pakistan dan juga Mesir? Muslim Mesir harus diingatkan dengan pesan Rasulullah (SAW) mengenai hubungan antara Muslim dan Nasrani di Mesir:

 

(إذا فُتِحَتْ مصرُ فاستوصُوا بالقِبْطِ خيرا فإن لهم ذِمَّةً ورَحِما. (البغوى، والطبرانى، والحاكم عن كعب بن مالك

“Ketika kalian menaklukan Mesir, berbaik hati lah kepada Coptic (Nasrani) disana karena kalian itu saudara satu sama lain .”

(al-Baghawy, al-Tabarani, al-Hakim diberitakan oleh K’ab bin Malik)

Sarjana Muslim dan Nasrani harus berupaya untuk memahami arah pergerakan sejarah saat ini untuk dapat menembus realitas yang kini berada dihadapan mereka. Artikel ini dibuat untuk memfasilitasi hal itu.

Pertanyaan yang Harus Dijawab:

Apakah dunia saat ini bergerak menuju satu pemerintahan global dengan satu ekonomi global, dan penggunaan uang elektronik global? Jika memang demikian siapa yang ingin memerintah dunia sebagai pemimpin dari satu pemerintahan global tersebut? Apakah Dajjal ‘Sang Mesiah Palsu’ akan menjadi aktornya dan memerintah dunia dari Jerusalem [1], dimana sebelumnya dia harus dapat meniru Nabi Isa (AS). Apakah revolusi-revolusi di Arabia yang pada realitasnya adalah ‘revolusi berwarna’ [2] menjadi sebuah program yang harus terjadi untuk menyongsong kedatangan satu tatanan global yang baru?

Apakah Muslim dan Nasrani di Mesir harus ikut berenang atau melawan ombak globalisasi? Benarkah Israel akan menyerang Mesir dari Timur dan NATO [3] akan menyerang Mesir dari Barat (Zionist Libya, atau Libya yang dijajah NATO) dalam rangka untuk merebut Delta Timur Mesir dan mencaploknya kedalam wilayah Negara Israel? Dimanakah letak Kedubes Israel di Kairo? Mengapa Israel ingin mencaplok wilayah itu?

Dapatkah Mesir selamat dari serangan itu sebagai satu wilayah yang utuh atau mengalami nasib yang sama dengan Dar Al Islam (Kilafah Ottoman), dipecah menjadi remahan-remahan roti? Apa yang dapat dilakukan Muslim dan Nasrani Mesir untuk mempersiapkan diri dalam rangka menghadi serangan Israel ke Mesir dalam waktu dekat? Sedekat cepatnya parlemen ‘Moslem Brotherhood’ atau ‘Ikhawanul Muslimin’ di Mesir mengobarkan Al Quds terhadap Jerusalem dan dalam waktu yang sama menandatangani peminjaman hutang baru untuk Mesir kepada IMF? Suatu hal yang aneh bukan? Apakah saya bermimpi atau hidup di dunia fantasi?

Apakah perjanjian damai antara Mesir dan Israel di Tahun 1979 Halal atau Haram jika dipandang dengan Al-Qur’an?

Allah SWT menyatakan bahwa Dia mengirimkan Al-Qur’an kepada Muhammad (SAW) sebagai buku yang ‘menjelaskan segala sesuatu’:

(وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ) 

(Qur’ān, al-Nahl, 16:89)

Dalam rangka memaparkan subjek dari ‘Mesir yang Layu?’ dan dalam rangka menjawab beberapa pertanyaan tadi, dan juga beberapa pertanyaan yang mungkin ada di benak anda, Al-Qur’an dan Al-Hadist menyediakan panduan dan informasi untuk menjawab masalah-masalah strategis seperti ini dalam kontek perjalanan sejarah umat manusia.  Namun demikian dibutuhkan metodologi khusus dalam melihat informasi dari Qur’an dan Hadist, sehingga mampu menembus realita yang disuguhkan di panggung sandiwara dunia saat ini, yang dapat menjelaskan perubahan global yang sangat aneh dan misterius ini, dan menyingkap apa peranan Mesir dalam proses Akhir Jaman, jika memang ada. Kami telah menjelaskan metodologi ini dalam buku kami, ‘Pandangan Islam Mengenai Yajuj dan Majuj di Dunia Modern’, para pembaca dapat mendownload buku-buku saya secara gratis yang kini telah diterjemahkan ke dalam berbagai Bahasa, termasuk Arab di situs saya: www.imranhosein.org).

Kami akan membuat sebuah artikel yang akan memuat perbedaan metodologi kami dalam memahami Al-Qur’an dan Al-Hadist dalam kontek akhir jaman dengan metodologi Salafi. [4] Insya Allah.

Mari kita melihat hasil yang sangat mengagumkan yang saya peroleh dengan metodologi ini;

1.      Saya berhasil meramalkan kehancuran sistem moneter berbasis uang kertas yang haram ini sejak 15 tahun yang lalu. Sistem moneter internasional ini nantinya akan digantikan sistem moneter berbasis uang elektronik. Dollar kini sedang berada di ruang ICU menunggu ajalnya yang akan tiba ketika serangan Yahudi Nasrani ke Iran dilaksanakan.

2.      Saya berhasil meramalkan revolusi-revolusi di Arabia saat ini, yang berdampak seperti domino di Jazirah Arab yang akan disusul berbagai peperangan regional hingga memuncak menjadi Perang Dunia 3 di dalam ceramah saya di Sidney pada Bulan September 2002 yang berjudul “Beyond September 11th 2001: What does the Future hold in store for Muslims?”, atau “Dibalik Serangan 11 September 2001:Bagaimanakah Nasib Masa Depan Muslim?” Revolusi Arab yang realitasnya adalah revolusi berwarna, terjadi 10 tahun kemudian, lebih lama dari apa yang saya prediksikan.

3.      Saya berhasil meramalkan, beberapa saat setelah terjadi serangan 9/11 terhadap Amerika (WTC), bahwa dinas intelijen Israel, Mossad, dan dinas intelijen Amerika Serikat, CIA, bekerjasama menjadi aktor intelektual di balik aksi terorisme itu. Aksi terorisme yang di desain sama persis seperti aksi terorisme yang dilakukan Yahudi dalam pembunuhan Arch Duke Franz Ferdinand di  Sarajevo pada musim panas 1914 yang akhirnya menyulut Perang Dunia 1. Akhir dari Perang Dunia 1 adalah awal dari Perang Dunia 2 dimana sebagai pemenang perang dan penyelamat umat manusia Amerika tampil menjadi adikuasa dunia menggantikan Inggris. Sehingga aksi 9 September inipun akan memicu peperangan yang memuncak kepada Perang Dunia 3 dimana Israel akan menggantikan Amerika Serikat sebagai adikuasa dunia.

4.      Dan yang terakhir adalah bahwa saya dapat meramalkan Revolusi-revolusi di Timur Tengah yang terjadi saat ini, satu tahun yang lalu. Dan saya juga memprediksikan, anda dapat menjadi saksinya, karena hal ini akan segera terjadi, yaitu, hasil dari semua revolusi di Timur Tengah adalah negara-negara Muslim demokrasi yang berbasis Islam di seluruh Arabia, namun yang ditonjolkan dari Islam adalah radikalismenya dan kebenciannya terhadap Israel. Suatu fenomena yang akan disaksikan seluruh umat manusia di dunia dimana dunia Arab telah menghidupkan Islam dan tampak ingin menamatkan kisah Israel di Tanah Suci. Saya melihat ini sebagai drama film berkualitas Hollywood karena yang hendak menguasi Jazirah Arab bukanlah Muslim, namun Yahudi, dan mereka akan mengatakannya kepada dunia bahwa teroris Islam kini memenuhi Jazirah Arab dan akan membantai Israel, sehingga dipandang perlu bagi Israel untuk mempertahankan dirinya dengan menyerang terlebih dahulu. Anda akan menyaksikannya, karena debat kusir dan sandiwara ini akan ditayangkan di media, di CNN, Al Jazeera, dan seluruh media zionist di negara anda. Israel tidak akan menyerang sebelum dunia menyaksikan propaganda yang akan dijadikan mereka sebagai alasan untuk membantai Bani Ismail.

Hakikat pengujian kebenaran adalah bahwa kebenaran itu dapat menjelaskan realita yang dibuktikan melalui peristiwa yang akan terjadi di dalam tahapan-tahapan pergerakan sejarah manusia. Metodologi saya, Alhamdulillah berhasil. Dan para pengkritik seharusnya mengetahui bahwa sebuah pohon dinilai dengan buah yang dihasilkannya.

Artikel ini berusaha meyakinkan anda bahwa hanyalah Al-Qur’an dan Al-Hadist yang dapat menjelaskan tahapan pergerakan sejarah manusia, khususnya di saat ini, yaitu akhir jaman, dapat menjelaskan realitas politik dan ekonomi dunia, realitas uang kertas (haram), perang terhadap Islam, penindasan Muslim, dan yang paling penting adalah niatan Israel yang ingin menguasai dunia dan memerintah dunia dari Jerusalem, memaksakan dominasi politik, ekonomi, militer dan agama kepada Jazirah Arab pada khususnya dan Timur Tengah pada umumnya, yang mereka klaim merupakan perintah Taurat bagi segenap orang Yahudi.

Artikel ini mengenali realitas saat ini yang memiliki implikasi yang berbahaya bagi Mesir, dilakukan pertama kali oleh mereka (Zionist) di Tahun 1973, yang memfasilitasi sistem perekonomian Petro-Dollar di Timur Tengah, kemudian di Tahun 1979 dimana Mesir dengan bodoh dan berdosa melakukan perjanjian damai dengan Negara Zionist Yahudi Israel. Sebuah persahabatan dan persekutuan yang ‘palsu’ (karena akhirnya Mubarak juga diturunkan oleh Israel melalui revolusi rakyat Mesir).

Artikel ini memaparkan bukti-bukti dan menyatakan bahwa manusia kini telah hidup di masa ‘akhir jaman’ dan bahwa kunci untuk memahami realita terhadap apapun yang terjadi saat ini dan di masa depan, terletak di dalam Al-Qur’an danAl-Hadist melalui ilmu eskatologi Islam. Namun demikian, penulis sangat menghormati para sarjana ini eskatologi Nasrani Timur, yang memiliki pandangan yang sama, walaupun mereka hanya bisa menebak-nebak, tidak dapat memastikan dengan yakin.

Marilah kita sekarang memahami dunia yang sangat aneh ini, dengan melihat dan mencari penjelasan mengenai suatu peristiwa yang maha aneh yang dapat terjadi di peradaban modern ini, yaitu:

Kembalinya Yahudi ke Tanah Suci

Sudah menjadi fakta sejarah (dimana sebelumnya Al-Qur’an telah menyatakan) bahwa Yahudi telah di usir dari Tanah Suci 2000 Tahun yang lalu, dan tidak dapat kembali untuk datang dan mengklaim Tanah Suci selama 2000 Tahun. Selama lebih dari 1000 Tahun Yahudi mendapatkan rumah yang aman dan nyaman dan hidup diantara Muslim, khususnya di Jazirah Arab dimana sementara itu, Nasrani, Eropa pada khususnya, melanjutkan penindasan mereka terhadap Yahudi di Eropa.

Peristiwa yang paling aneh diantara peristiwa lain yang pernah terjadi di dalam sejarah manusia adalah kembalinya Yahudi ke Tanah Suci setelah terusir selama lebih dari 2000 tahun dimana mereka terpecah belah di seluruh penjuru bumi, dan yang paling aneh dari yang teraneh adalah bahwa Nasrani Eropa, dimana ketika Yahudi terusir dari tanah Suci, Nasrani Eropa-lah yang terus menerus menindas dan memperlakukan mereka dengan buruk, kini menjadi pihak yang membawa mereka kembali ke Tanah Suci.

Satu aktor baru kini muncul di panggung sejarah manusia, Yahudi Eropa, Yahudi Non Semit, adalah mereka yang menjadi pihak utama yang membawa seluruh Yahudi kembali ke Tanah Suci. Yahudi Eropa yang pada kenyataannya penindas di Tanah Suci, kini memasang topeng sebagai yang tertindas, dan pihak yang menindas mereka adalah orang-orang Arab yang telah memberikan Yahudi rumah dan persahabatan di tanah Arab ketika mereka terusir dari Tanah Suci. Artikel ini hendak mengajukan pertanyaan: Apakah kembalinya seluruh Yahudi ke Tanah Suci ini adalah suatu kebetulan belaka, atau memang ada penjelasan mengenai hal ini? Karena Al-Qur’an adalah buku yang menjelaskan segala sesuatu, adakah ayat yang menerangkan hal ini?

Lebih aneh lagi adalah kenyataan bahwa Yahudi telah berhasil mendirikan dan mempertahankan Negara Israel di Tanah Suci setelah Negara itu dihancurkan oleh Allah SWT 2000 tahun yang lalu. Negara Israel ini terlihat berkembang dengan cepat sedemikian sehingga kini siap menggantikan Amerika Serikat sebagai adikuasa dunia. Persis seperti Pax Americana menggantikan Pax Britanica, kini tampaknya Pax Judaica hendak menggantikan Pax Americana. Ada hal misterius yang tidak dapat dijelaskan dengan rasional melalui ilmu hubungan internasional mengenai hubungan antara Inggris dan Amerika, Inggris dengan Israel dan Amerika dengan Israel. Inggris melahirkan Amerika dan Israel, Amerika kemudian menggantikan Inggris dalam menjadi adikuasa dunia, lalu Amerika menyuapi dan mendidik Israel untuk menjadi adikuasa, kini Israel sedang bersiap-siap menggantikan Amerika sebagai adikuasa dunia?

Kami menjelaskan mengenai hal ini dalam buku kami yang telah menjadi buku terlaris selama 10 tahun dengan Judul ‘Jerusalem di Dalam Al-Qur’an’. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa Bahasa termasuk Bahasa Arab, dan telah dibaca oleh berbagai golongan manusia, termasuk Muslim. Namun demikian para ulama dan sarjana Islam, selalu menanggapi ‘Jerusalem di Dalam Al-Qur’an’ dengan diam seribu bahasa.

Kembalinya Yahudi dan Nasrani ke Tanah Suci dapat tercapai akibat rekonsialiasi misterius, sebuah persahabatan dan aliansi antara Nasrani Eropa Barat dan Yahudi Eropa Barat. Lem yang menjadi perekat dua faksi yang tadinya salaing bermusuhan adalah kaum yang tinggal jauh dari Eropa, yaitu di Pegunungan Kaukassus (Baca buku saya mengenai Yajuj dan Majuj).  Aliansi tersebut saat ini dikenal sebagai Judeo Anglo American atau Aliansi Judeo-Zionis Nasrani dimana PBB adalah tangan politik mereka, NATO adalah tangan militer mereka, dan IMF adalah tangan ekonomi mereka, yang kini mendominasi dunia, termasuk juga dunia Islam. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa rekonsiliasi ini terjadi bahkan sebelum terbentuknya Gerakan Zionisme di Eropa ketika Yahudi membiayai Perang Salib yang dilancarkan Nasrani ‘Eropa’ untuk ‘membebaskan’ Tanah Suci dari genggaman Muslim. Muslim harus memperhatikan dengan seksama bahwa Nasrani yang dirujuk Surah Al-Rum di Al-Qur’an, bukanlah Nasrani di benua Eropa (Barat), namun di Eropa Timur, Nasrani ini bukanlah bagian dari Aliansi Yahudi Nasrani, yang kini menguasai dunia.

Peringatan Al-Qur’an Terhadap Munculnya Aliansi Yahudi dan Nasrani

Sarjana Muslim dan Nasrani jika mempelajari Al-Qur’an dengan metodologi yang tepat dapat menagntisipasi timbulnya Aliansi Yahudi dan Nasrani tersebut, cobalah perhatikan:

Ayat 52 dari Surah Al-Maidah melarang Muslim untuk mengambil Yahudi dan Nasrani sebagai teman dan sekutu:

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء)

Penerjemah Al-Qur’an klasik menitik beratkan penafsiran mereka mengenai ayat ini dengan mencari bentuk-bentuk lain dalam menjalin pertemanan dan persekutuan dengan Yahudi dan Nasrani, sehingga dapat mengakali ayat diatas. Sebuah pendekatan metodologi yang tepat diperlukan dalam memahami ayat ini, sehingga selanjutnya kita mungkin bertanya: “Apakah larangan Allah SWT ini mencakup seluruh umat Yahudi dan Nasrani? Apakah Allah SWT dan RasulNya melarang persekutuan Muslim Mesir dengan Nasrani Coptic Mesir? Atau Muslim Iran dengan Nasrani Orthodox Timur Rusia?

Al-Qur’an dalam Surah Al-Baqarah, 2:120, menjelaskan dan memaparkan yahudi dan Nasrani sebagai orang-orang yang tidak akan pernah puas sebelum mereka membawa Muslim ke dalam milah mereka. Apakah ayat Allah SWT ini mencakup seluruh orang-orang Yahudi dan Nasrani?

Atau adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menghargai dan menghormati Islam, sehingga mengenal dan mengetahui hak Muslim untuk hidup dengan Islam? Apakah Nasrani Coptic yang berperilaku seperti ini selama 1300 tahun ketika mereka hidup bersama Muslim di Mesir? Bukankah Nasrani Coptic telah menjadi saudara dan teman ketika Rasulullah (SAW) menikahi seorang wanita Nasrani Coptic?:

(وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ)

Ketika kita mempelajari dan memahami Qur’an secara keseluruhan maka kita menemukan bahwa yang dimaksud ayat sebelumnya bukanlah semua Yahudi dan semua Nasrani. Contohnya adalah ayat 82 dari Surah Al-Maidah:

(وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الَّذِينَ قَالُوَاْ إِنَّا نَصَارَى)

Apakah mungkin bahwa nubuah Allah SWT akhirnya menemukan pemenuhan di dalam hubungan antara Nasrani Coptic Mesir dengan Muslim Mesir?

Para penafsir Al-Qur’an selanjutnya dapat bertanya: Dengan Nasrani dan Yahudi yang bagaimanakah Muslim dilarang menjalin persahabatan dan persekutuan? Jika mereka telah memahami Al-Qur’an maka jawabannya ada dikelanjutan ayat di Surah Al Maidah itu.

(بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ)

Dengan kata lain, ayat ini meyatakan:”Jangan mengambil sedemikian Nasrani dan sedemikian Yahudi sebagai teman dan sekutu, dimana (mereka sendiri, Yahudi dan Nasrani) adalah teman dan sekutu satu sama lain.” Ayat ini berlanjut dengan menyatakan secara de facto bahwa pertemanan dan persekutuan Muslim dengan Aliansi Yahudi Nasrani akan menjadikan Muslim kehilangan keIslamannya:

(وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ)

Ketika saya mengindentifikasi golongan Muslim (Moslem Brotherhood atau ‘Ikhwanul Muslimin’) yang bersekutu dengan NATO dalam rangka menjatuhkan pemerintahan Libya yang dipimpin oleh Muamar Kadafi, dan menyatakan mereka telah melanggar perintah Allah SWT di dalam Al-Qur’an dimana implikasinya, mereka kehilangan status keIslaman mereka, mereka marah kepada saya. Namun ketika mereka saya ajak memahami Al-Qur’an dengan cermat dengan metodologi yang benar, sebagian dari mereka merasa bersalah dengan perbuatannya.

Artikel ini ditujukan kepada Pemerintah Mesir dan Angkatan Bersenjata Mesir untuk memahami realita yang menyedihkan mengenai Perundingan Damai di Tahun 1979 dengan Israel yang melanggar perintah Allah SWT di Al-Qur’an seperti yang telah kami sampaikan di atas. Selama hasil perundingan ini tetap dilaksanakan, maka bahaya akan menghadang Muslim Mesir baik di dunia maupun di akhirat.

Peradaban Yahudi Nasrani Eropa Barat adalah pihak yang menjadi dalang kembalinya seluruh Yahudi di dunia untuk kembali ke Tanah Suci. Mereka yang ‘membebaskan’ Tanah Suci dan membawa umat Yahudi untuk mengklaim Tanah Suci sebagai milik mereka. Mereka mendirikan kembali Negara Israel dan memberikan kekuatan kepada Israel yang kini nampak ingin mengambil alih kuasa dunia.

Muslim melanggar perintah Allah SWT di Al-Qur’an ketika mereka menjadi teman dan sekutu dari Aliansi Yahudi Zionist Nasrani ini. Muslim melakukannya dengan menjadi anggota PBB, IMF, Bank Dunia, dll, dimana organisasi-organisasi internasional tersebut diciptakan oleh Aliansi Yahudi Zionist Nasrani. Penelitian lebih lanjut perlu diupayakan dalam rangka memahami peranan Yahudi di dalam melibatkan Kilafah Ottoman ke dalam Perang Dunia Satu dimana hal ini sebenarnya berlawanan dengan keinginan Sultan Ottoman maupun keinginan Muslim Ottoman yang menjadi rakyat dari Kilafah Ottoman. Ketika Kilafah Ottoman dihancurkan maka Yahudi dapat menguasai seluruh dunia Muslim (Suni) [*] ke dalam sistem nasionalisme republikan atau sebuah negara sekuler berdasarkan hukum Eropa dimana negara-negara Muslim tersebut akhirnya ditipu untuk menjadi anggota PBB.

Peringatan Winston Churchill

Di Tahun 1920 Winston Churchill memperingatkan peranan licik Yahudi di dalam revolusi Rusia dimana revolusi itu telah menghancurkan dan meniadakan dunia Nasrani yang berdasarkan Injil oleh Tsar Rusia. Revolusi yang terjadi di Tahun 1917 ini telah menghancurkan tatanan dunia Nasrani dan menggantikannya dengan sistem negara sekuler komunis yang pada dasarnya tidak berkeTuhanan.

Churchill memahami peranan Yahudi di dalam menarik Rusia dari Perang Dunia 1 untuk menganulir Rusia dari Perjanjian Sykes Picot  [5] dengan Inggris dan Perancis dimana seharusnya Rusia berhak mendapatkan kota Konstantinopel (Istanbul):

“Sebagian orang berkelakuan seperti Yahudi dan sebagian lagi tidak, namun hanya orang yang tidak memiliki otak yang beranggapan bahwa sebuah ras yang begitu pintar dan licik tidak pernah hidup di sejarah manusia. Adalah ras manusia ini yang kini menghasilkan dan memaksakan filosofi dan moral mereka kepada seluruh umat manusia, kekejaman Nasrani padahal Nasrani itu agama kasih, dimana jika tidak diwaspadai akan menghancurkan Nasrani ke titik nihil. Nampaknya Injilnya Yesus dan Injilnya Anti Kristus berasal dari kaum yang sama; dan kaum yang mistis dan pintar ini telah terpilih dalam mewujudkan manifestasi dominasi kesucian, dan kepalsuan mereka.”

(Winston Churchill, Illustrated Sunday Herald, 8 Februari, 1920, halaman 5)

Zionist Yahudi telah berhasil mendapatkan dukungan Inggris dalam ‘Deklarasi Balfour’ [6] untuk menetapkan Palestina, wilayah bekas kekuasaan Kilafah Ottoman Turki yang direbut Inggris pada Perang Dunia Satu, untuk mendirikan Negara Israel. Sehingga sangat jelas sekali bahwa revolusi komunis yang didalangi Yahudi dalam menggulingkan Tsar Rusia di Tahun 1917 (Nasrani Orthodox Timur Rusia adalah Nasrani yang dirujuk Qur’an di dalam Surah Ar-Rum) bertujuan untuk menguasai daerah strategis di Bosphorus (Istanbul Turki saat ini). Yahudi mengetahui bahwa ancaman bagi Negara Israel di masa depan akan datang dari Nasrani Rusia, oleh karena itu, Selat Bosphorus, satu-satunya akses Angkatan Laut Rusia ke Laut Mediterania, tidak boleh jatuh ke tangan Rusia pada saat Perang Dunia Satu.

Peringatan dari Albert Einstein

Salah satu tokoh Yahudi modern adalah Albert Einstein, dia mengetahui kebijakan menjijikkan dari organisasi Gerakan Zionisme. Inilah kutipan dari surat Einstein kepada pemerintah Amerika Serikat (yang diungkap 28 tahun setelah artikel Churchill) di New York Times (4 Desember 1948) dimana dia memperingatkan pemerintah Amerika Serikat dan memprotes kedatangan Menachem Begin (Pemimpin Gerakan Zionisme yang nantinya menjadi Presiden Israel), bahwa Israel akan menjadi kuasa dunia:

“… Perbedaan yang terlihat jelas dari visi dan misi yang dibawa oleh Begin dan gerakannya, setelah melihat catatan penampilan mereka di Palestina, menunjukkan bahwa Gerakan Zionisme bukanlah sekedar organisasi politik biasa. Ini adalah sidik jari dari golongan fasis yang menganut cara-cara terorisme dan tipu daya (pada orang Arab dan juga Inggris), dan tujuan mereka adalah menjadi adikuasa.”

Kesimpulan

Artikel ini telah menggunakan Al-Qur’an untuk menjelaskan fenomenya kembalinya Yahudi ke Tanah Suci setelah mereka hidup selama 2000 tahun dalam pengasingan. Penjelasannya terletak pada munculnya Gerakan Zionisme suatu Aliansi Yahudi dan Nasrani Eropa yang telah ‘membebaskan’ Tanah Suci dan memberikannya kepada Yahudi, kemudian mereka mendirikan Negara Israel, serta mengayomi dan memberi kekuatan kepada Negara Israel sedemikian sehingga kini Israel tampak hendak menguasai dunia.

Al-Qur’an melarang Muslim untuk menjadi sekutu dari Aliansi Yahudi Nasrani Eropa itu, sehingga perjanjian damai di tahun 1979 antara Mesir dan Israel telah melanggar perintah Allah SWT di dalam Al-Qur’an.

Selesai.

Catatan:

[1] Menguasai dan memerintah dunia dari Jerusalem seperti masa keemasaan Nabi Sulayman (AS) dimana Kerajaan Israel yang beliau pimpin, menjadi Kerajaan adikuasa di dunia.

[2] Revolusi berwarna adalah revolusi di suatu negara yang didalangi oleh pihak asing atau negara lain dimana revolusi itu tampak dilakukan oleh rakyat di negara itu sendiri.

[3] NATO adalah Organiasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara, suatu Organisasi Militer yang diciptakan dan dibiayai Yahudi sebagai tangan militer Yahudi dalam menguasai dunia yang dipayungi tangan politik mereka yaitu PBB.

[4] Golongan Salafi tidak mengartikan dan menterjemahkan ayat-ayat Al-Qur’an secara tersirat, mereka hanya menerima pengartian Al-Qur’an dan Al-Hadist secara tersurat.

[5] Perjanjian Sykes Picot adalah perjanjian rahasia antara Inggris, Perancis, Rusia dan Gerakan Zionisme dimana mereka melakukan rekayasa dan menciptakan Perang Dunia 1 yang bertujuan untuk menghilangkan Kilafah Ottoman dari muka bumi. Organisasi Zionisme kemudian merekayasa dan menciptakan revolusi komunis (Stalin, Trotsky, Lenin dan Karl Marx adalah Yahudi) yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Nasrani Tzar Rusia yang berbasis Injil dan menggantinya dengan negara sekuler berbasis hukum manusia. Salah satu tujuan lainnya dari revolusi komunis ini adalah untuk menarik Rusia dari Perjanjian Sykes Picot sehingga Rusia tidak mendapatkan kota Konstantinopel dari partisipasi Rusia di Perang Dunia 1. Hal ini karena Yahudi mengetahui dari Hadist Rasulullah (SWT) bahwa di masa depan Nasrani Rusia dan Muslim akan menjadi satu persekutuan dalam menentang Yahudi dalam menjadikan dunia menjadi satu pemerintahan dunia oleh wahana PBB.

[6] Deklarasi Balfour adalah pernyataan Inggris yang akan memberikan Palestina, yang telah direbut Inggris pada Perang Dunia 1 dari Kilafah Ottoman kepada Yahudi untuk dijadikan ‘bukan pemukiman pengungsi Yahudi dari Eropa’ namun tempat berdirinya Negara Israel. Deklarasi Balfour adalah implikasi dari perjanjian rahasia antara pemerintah Inggris dengan Organisasi Gerakan Zionisme pada saat Inggris diambang kekalahan di Perang Dunia 1 oleh superioritas militer Jerman, dimana Zionist selain berjanji untuk membiayai Perang Dunia 1, juga berjanji membawa Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia 1 dan masuk ke dalam pihak sekutu. Zionist kemudian merekayasa penenggelaman Kapal Pesiar Lusitania milik Amerika Serikat oleh  kapal selam Jerman. Kapal yang menganggkut warga kelas atas Amerika itu dimuati amunisi bagian kargonya oleh mereka, kemudian mereka membocorkan informasi ini ke pihak militer Jerman dengan mengatakan Inggris menggunakan kapal sipil untuk menganggkut amunisinya yang dibeli dari Amerika.

[*] Seluruh negara-negara Muslim (Suni) saat ini telah menjadi bagian dari aliansi Yahudi Nasrani Eropa, mereka telah melanggar perintah Allah SWT di Surah Al Maidah ayat 51, dimana sebagai konsekuensinya mereka telah kehilangan status Islam mereka.

*Imran N. Hosein – Rabu, 10 Jamadil Akhir 1433

Recommended Posts