Deklarasi Al-Qur’an tentang Bangsa Rum yang Akan Meraih Dua Kali Kejayaan atas Musuh-Musuhnya.

Al-Qur’an menempatkan sebuah topik penting tentang kaum (bangsa) yang disebut sebagai Rum pada sebuah Surah sesuai dengan nama mereka yang tidak lain adalah Surah Ar Rum!

Rum tentu saja adalah sebuah negara dengan pasukan militernya sejak Al-Qur’an menegaskan bahwasanya Bangsa Rum telah dikalahkan di sebuah wilayah yang dekat. Tapi Al-Qur’an kemudian menubuatkan, dengan begitu dramatis, bahwa Rum akan mengubah kekalahan tersebut menjadi sebuah kemenangan hanya dalam beberapa tahun setelahnya:

 

الم ۞ غُلِبَتِ الرُّومُ ۞ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ ۞ فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِن بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ ۞ بِنَصْرِ اللَّهِ يَنصُرُ مَن يَشَاء وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ ۞ وَعْدَ اللَّهِ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ۞ يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

(Qur’ān, Rūm, 30:1-7)

Alif Laam Miim, telah dikalahkan bangsa Rum di negeri yang terdekat; namun meski kekalahan ini mereka alami, mereka akan segera meraih kemenangan, dengan kemenangan yang akan datanng hanya dalam beberapa tahun. Kemenangan akan terjadi dua kali sebagai bagian dari perintah Allah, baik yang sebelumnya maupun yang akan datang; dan pada hari itu ketika Rum menang, orang-orang yang beriman akan bersukacita atas bantuan Allah yang atas kehendak-Nya, Dia telah memberikan kemenangan. Dia menolong dengan cara seperti ini kepada siapa saja yang Dia pilih untuk ditolong, sejak Dia sendiri adalah Yang Maha Kuasa dan Maha Baik. Biarkan dunia memperhatikan janji Allah tentang kemenangan bangsa Rum pada dua kesempatan, dan ingat bahwa Allah tidak pernah gagal dalam memenuhi janji-Nya, tetapi kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Sebaliknya mereka hanya memiliki pengetahuan tentang fenomena eksternal kontemporer dari kehidupan dunia ini, sedangkan mereka tidak mengetahui peristiwa yang akan terjadi pada akhir zaman (yaitu pada akhir-masa).

 

Ketika Al-Qur’an membahas tentang Rum di atas, tentu saja yang dimaksud adalah Kekaisaran Kristen Bizantium yang berbasis di Konstantinopel, yang dikalahkan di suriah oleh Kekaisaran Persia (Zoroastrian), dan bahwa nubuatan Al-Qur’an terpenuhi ketika mereka berhasil mengalahkan Persia dalam beberapa tahun. Inilah kemenangan pertama mereka.

 

Muhammad Asad, komentator Al-Qur’an, telah memberikan komentar tentang kekalahan dan kemenangan Rum sebagai berikut:

 

Kekalahan dan kemenangan yang dibicarakan di atas berhubungan dengan fase terakhir perjuangan berabad-abad peperangan antara Kekaisaran Byzantium dan Persia. Selama tahun-tahun awal pada abad ketujuh Bangsa Persia menaklukkan sebagian wilayah Suriah dan Anatolia, “tanah-tanah (wilayah/daerah) yang dekat dari Hijaz (Mekkah & Madinah)”, yaitu, dekat dari jantung Kekaisaran Byzantium; pada 613M mereka berhasil merebut kota Damaskus, dan pada 614M, Yerussalem; Mesir jatuh ke tangan mereka pada 615-616M, dan pada saat yang sama mereka pun mengepung Konstantinopel. Pada saat wahyu Surah ini (Surah Ar Rum) turun, sekitar tahun ketujuh sebelum Hijrah (Rasulullah صلي الله عليه و سلم) ke Madinah, sesuai dengan 615M atau 616M dari kalender Nasrani – kehancuran total Kekaisaran Byzantium sepertinya sudah sangat dekat. Beberapa kaum Muslim di sekitar Nabi صلي الله عليه و سلم merasa sangat bersedih mendengar kabar tentang kekalahan Byzantium yang tidak lain adalah kaum Nasrani yang dengan demikian percaya kepada Tuhan yang Maha Esa. Sebaliknya kaum pagan Quraysh, bersimpati terhadap Bangsa Persia yang menurut mereka, akan membenarkan penentangan/penolakan mereka terhadap gagasan akan adanya Tuhan yang Esa. Ketika Rasulullah Muhammad صلي الله عليه و سلم menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an di atas yang memprediksi kemenangan Byzantium “dalam beberapa tahun”, nubuatan ini diterima dengan ejekan oleh orang-orang Quraish. Sekarang ketentuan jangka (umumnya yang disebut sebagai “beberapa”) menunjukkan angka apa pun antara tiga dan sepuluh; dan, seperti yang terjadi di realitasnya, pada tahun 622M – yaitu, enam atau tujuh tahun setelah nubuatan Al-Qur’an ini turun – arus berbalik mendukung Byzantium. Pada tahun itu, Kaisar Heraclus berhasil mengalahkan Bangsa Persia di Issus, di selatan Pegunungan Taurus, dan kemudian mengusir mereka keluar dari Asia Kecil. Pada 624M, ia membawa perang ke wilayah Persia dan dengan demikian menempatkan posisi musuh dalam pertahanan; dan pada awal Desember 626M, pasukan Persia benar-benar telah dikalahkan oleh Byzantium.

 

Jika Rum akan menang pada akhirnya, yaitu, pada akhir zaman, dan bahwa kemenangan yang juga akan datang sebagai akibat dari pertolongan Allah, kita seharusnya berusaha untuk menentukan kaum Kristen manakah yang layak atau pantas menerima bantuan Allah tersebut dan dengan demikian tentu saja akan kembali meraih kemenangan untuk kedua kalinya? Kekaisaran Byzantium secara resmi dibagi menjadi dua bagian pada tahun 1054M dengan satu bagian yang berbasis di Konstantinopel dan yang lainnya berbasis di Roma. Oleh karena itu sekarang ada dua dunia Kristen – satu Timur dan yang lainya di Barat. Peradaban Barat Moder telah muncul dari Rum Barat, dan peradaban inilah yang telah mengkhianati Isa/Yesus (عليه السلام) sedemikian rupa sehingga mereka sekarang terus mengkampanyekan agenda bagi seorang laki-laki untuk menikah dengan laki-laki lain dan mendapatkan surat nikah yang legal.

 

Kami menyimpulkan bahwa janji pertolongan dan kemenangan dari Allah (Al-Qur’an, Surah Ar Rum 31; ayat 1-7 dan Surah Al-Imran 3; Ayat 55_ akan berlaku bagi umat Kristen Ortodoks yang dipimpin oleh umat Kristen Ortodoks Rusia saat ini; maka Rusia akan muncul sebagai pemenang dalam Perang Besar yang akan segera terjadi.

 

Kesimpulan ini menemukan dukungan lebih lanjut dalam nubuat Nabi Muhammad (صلي الله عليه و سلم) tentang penaklukan Konstantinopel oleh tentara Muslim yang akan terjadi setelah Perang Besar (Al Malhamah). Dengan kata lain, hasil dari Perang Besar akan membuat penaklukan Konstantinopel menjadi sangat mungkin; maka bukanlah hal yang sulit untuk mengantisipasi bahwa NATO dan sekutunya akan dikalahkan dalam Perang Besar yang akan segera terjadi. Insya Allah.

Recommended Posts