Berikut beberapa panduan dasar di dalam memplejari al-Qur’an;
- Dilarang berkesimpulan dengan hanya berdasarkan satu ayat saja. Tetapi kumpulkanlah semua ayat-ayat yang berisi hal yang sama, kemudian baru mengambil kesimpulan.
- Belajarlah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan hal yang dijelaskan al-Qur’an. Mengenai Riba, belajarlah ilmu ekonomi dan keuangan, mengenai negara Allah belajarlah ilmu statehood, kenegaraan, mengenai perang, belajarlah ilmu militer, dll. Hanya dengan mengetahui kombinasi beberapa ilmu pengetahuan sekaligus, kemampuannya untuk memahami ayat-ayat al-Qur’an menjadi lebih luas.
- Dalam menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an, selain seperti no.1 dan 2, perlu juga untuk mengumpulkan hadist-hadist, ayat-ayat di Taurat, dan Injil, yang menjelaskan hal yang sama. Hanya al-Qur’an lah yang menjadi hakim dari Hadist, Taurat, dan Injil. Ini maksudnya Allah meminta kita mengimani, kitab-kitab Allah sebelum al-Qur’an.
- Allah SWT telah menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah Kebenaran di atas segala Kebenaran, dan Allah akan menjaganya hingga di akhir waktu. Maka seluruh ilmu, informasi yang bersumber dari kitab-kitab lain (sebelumnya) termasuk hadist-hadist, konfirmasi kebenarannya haruslah berbasis kepada Al-Qur’an. Jadi ketika ada diantaranya yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Al-Qur’an, maka Al-Qur’an lah yang menjadi rujukan (sumber) utama.
- Ini kunci utamanya, al-Qur’an hanya bisa difahami oleh orang-orang yang berpegang teguh kepada-Nya. Jadi implementasikanlah apa-apa yang Allah mau di dalam hidup kita. Karena jika tidak, maka kita tidak akan pernah bisa memahami al-Qur’an.
PEDOMAN AL-QUR’AN
Berikut adalah pedoman Al-Qur’an yang diterapkan Sheikh Imran Hosein, tentunya ini adalah perintah Allah SWT, dan wajib bagi Anda untuk menerapkannya. Al-Qur’an berfungsi sebagai pedoman, seperti bintang-bintang di langit yang membimbing pelaut di laut untuk menentukan arah. Oleh karena itu, segala sesuatu yang Anda lihat di bumi ini, semua yang Anda baca, yang Anda alami, dan setiap peristiwa yang terjadi di dunia ini, Anda harus menanggapinya berdasarkan Al-Qur’an.
Jika Anda tidak tahu bagaimana menggunakan Al-Qur’an, maka Anda tidak boleh menanggapi apa pun, karena itu akan menjadi kesimpulan yang salah, atau kepalsuan. Dan kepalsuan mendorong jalan kita menuju kegelapan, yang terburuk menuju kehancuran. Oleh karena itu Anda harus belajar bagaimana menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman. Atau tanyakan kepada mereka yang dapat mengajari Anda caranya. Secara internal, Allah Maha Tinggi, membimbing Anda dalam menemukan kebenaran. Jika Anda tulus melakukannya.
Al-Qur’an adalah pedoman tertinggi, sebuah buku, Ummul Kittab, Kitab Agung. Ia menilai segala sesuatu di bawahnya. Setiap pengetahuan dan sains, setiap buku di bumi, semua yang Anda baca, lihat, dan alami.
Bagaimana cara menggunakan Al-Qur’an?
Al-Qur’an adalah kalam Allah, Allah Maha Tinggi. Jika Anda tidak tunduk padanya, dan tidak tunduk dalam menggunakannya sebagai cara untuk melihat dunia, maka saya tidak dapat menjawab pertanyaan apa pun dari Anda. Karena kita tidak berada di halaman yang sama, dan akan membuang-buang waktu untuk membahas apa pun.
Hubungan Al-Qur’an dan Ilmu Eksternal
Al-Qur’an mirip seperti resep, dan pengetahuan eksternal adalah bahan dalam resep itu. Tanpa resep yang tepat, Anda tidak akan bisa memasak makanan yang diinginkan. Bahkan rasanya akan lebih buruk. Pengetahuan eksternal adalah pengetahuan tentang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer atau pertahanan, geopolitik, dan yang paling penting adalah kenegaraan atau ilmu tata negara. Pengetahuan eksternal mencakup semua pengetahuan di bumi; biologi, virologi, matematika, fisika, apapun itu, dan lain sebagainya. Ini termasuk kitab-kitab Allah sebelumnya; Al-kitab, Taurat, Zabur. Termasuk juga hadits, kitab-kitab ulama, dan lain sebagainya.
Perpaduan antara pengetahuan eksternal dan Al-Qur’an secara harmonis disebut Majma’ul Bahrain. Pertemuan Dua Samudra (Lautan). Pengetahuan yang diperoleh secara internal dan eksternal.
