Implikasi dan Konsekuensi dari Perang Besar

Eskatologi Islam telah memberikan ruang bagi kita untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan agar dapat meniti kelangsungan hidup setidaknya di sebagian dari belahan bumi setelah Perang Besar.

Pasukan Muslim tidak hanya akan menaklukkan Konstantinopel setelah Perang Besar dan menghancurkan benteng pertahanan yang dimiliki Barat di Selat Bosphorus sejak  Kekaisaran Ottoman menaklukkan Konstantinopel pada 29 Mei 1453, tetapi Dajjal juga akan muncul dalam bentuk wujud (jasad) setelah penaklukan kota tersebut, untuk dapat memerintah Negara Israel dengan klaim palsu sebagai Mesias sejati.

Meskipun ini tidak memberikan deskripsi eskatologis Islam tentang peristiwa yang akan terjadi setelah penaklukan Konstantinopel, kita dapat mengantisipasi bahwa penaklukan kota tersebut akan memungkinkan bagi dunia Islam yang sejati, yang setia kepada Al-Qur’an, untuk mengembalikan Katedral Hagia Sophia kepada kaum Kristen Ortodoks. Memang benar bahwasanya pengembalian Katedral tersebut kepada kaum Ortodoks dimana  momen sebelumnya yang sangat-sangat memalukan dan penuh dosa yang dilakukan oleh Sultan Muhammad Fatih yang merubahnya menjadi sebuah Masjid, akan menyegel aliansi antara komunitas pengikut sejati Isa/Yesus (عليه السلام) dan komunitas pengikut sejati Nabi Muhammad  (صلي الله عليه و سلم). Pada saat itulah nubuatan yang sangat penting secara strategis dalam Al-Qur’an akan terpenuhi, dan tidak akan ada hal apa pun bagi para orang-orang buta, tuli dan bisu yang begitu kerasnya mendukung  Kekaisaran Ottoman yang mereka sebut sebagai negara Islam, yang dapat mencegah terjadinya hal tersebut.

Allah yang Maha Tinggi telah mendeklarasikan bahwa, akan datang sebuah masa, dimana orang-orang Nasrani akan menjadi orang-orang yang paling dekat dalam cinta dan kasih sayang kepada umat Islam, dan esai ini menyimpulkan bahwa dunia Kristen Ortodoks akan memenuhi nubuah itu dalam Al-Qur’an meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh Kekaisaran Ottoman selama hampir 600 tahun, untuk menyabotase persahabatan dan aliansi akhir zaman di antara kedua komunitas agama ini. Inilah nubuat dalam Al-Qur’an:

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الَّذِينَ قَالُوَاْ إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ

(Qur’ān, al-Māidah, 5:82)

Engkau pasti akan menemukan bahwa, dari semua kaum, yang paling bermusuhan dengan mereka yang percaya/yakin [pada tulisan Ilahi ini] adalah orang-orang Yahudi serta mereka yang menghujat Tuhan, dan Engkau pasti akan menemukan bahwa, dari semua kaum, mereka akan berkata, “Lihatlah, kami adalah kaum Nasrani,” yang datang begitu dekat dengan rasa cinta dan kasih sayang mereka bagi mereka yang percaya/yakin [pada tulisan ilahi ini, hal ini disebabkan karena adanya peranan pendeta, biksu, pemuka agama di antara mereka, dan karena mereka tidaklah termasuk ke dalam orang-orang yang sombong (arogan).

Doa Permohonan Perlindungan dan Bantuan dari Allah

Al-Qur’an telah memberikan orang-orang yang beriman sebuah doa yang harus mereka ucapkan untuk perlindungan dan pertolongan pada saat Perang Besar:

رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ

(Qur’an, Dukhan, 44:12)

“Ya Tuhan kami, tolong bebaskan kami dari siksaan / penderitaan  / hukuman yang mengerikan ini, karena Kamilah orang-orang yang memiliki iman kepada-Mu.

Print Friendly, PDF & Email

Recommended Posts