Al-Qur’an dan Dunia Multipolar dalam Kongres IMR dan Forum Multipolaris di Moskow Rusia.

Kongres kedua International Russophile Movement (IMR) dan Forum tentang Multipolaritas berlangsung di Moskow pada hari Senin, 26 Februari 2024. Acara ini diadakan di klaster inovasi Lomonosov dan mempertemukan para intelektual dari Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Amerika Utara. Di antara para pembicara yang hadir adalah juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, filsuf politik Rusia dan Think Tank Presiden Rusia:  Alexander Dugin, ketua kelompok media Tsargrad Konstantin Malofeev, Pepe Escobar dan cendekiawan Islam Sheikh Imran Nazar Hosein dari Tridinad Tobago sebagai representatif dari umat Muslim, dan tokoh-tokoh penting dari berbagai Negara peserta lainnya. Para peserta akan mendiskusikan isu-isu tatanan dunia multipolar, dialog budaya dan peradaban, perlindungan nilai-nilai tradisional, dan perlawanan terhadap hegemoni Barat. Menurut penyelenggara acara, platform ini dirancang untuk menyatukan para intelektual dari berbagai belahan dunia yang mendukung tatanan dunia multipolar yang didasarkan pada rasa saling menghormati. Gerakan internasional Russophiles dibentuk pada pertemuan pendiri pada 14 Maret 2023 di Moskow. Gerakan ini bertujuan untuk mempromosikan kehadiran budaya dan kemanusiaan Rusia di dunia modern.  Platform ini menyatukan orang-orang dari 131 negara. Acara ini akan berlangsung selama dua hari, dimulai pada 26 Februari 2024.

Acara ini dibuka oleh perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

Dalam pidatonya, ia menunjukkan keniscayaan transisi masyarakat dunia menuju sistem tatanan dunia yang baru.

“Restrukturisasi struktural ekonomi dunia dan pengalihannya ke basis teknologi baru, termasuk pengenalan kecerdasan buatan, komunikasi, teknologi biologi energi, teknologi nano, pertumbuhan kesadaran diri nasional, keanekaragaman budaya dan peradaban, serta faktor-faktor obyektif lainnya, mempercepat proses redistribusi potensi pembangunan yang berpihak pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri.

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan bahwa pengembangan hubungan internasional merupakan prioritas bagi Rusia.

“Rusia akan terus berkembang sebagai negara yang bersahabat dan terbuka bagi seluruh dunia. Rusia akan menerapkan kebijakan luar negeri yang independen, pragmatis, dan cinta damai, mendorong demokratisasi kehidupan internasional, dan mengembangkannya berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB. Kedudukan kami sebagai ketua BRICS dan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka saat ini, kerja aktif dan konstruktif kami di EAEU, SCO, G20, dan berbagai format multilateral lainnya ditujukan untuk mencapai tujuan ini. Saya juga akan mencatat hubungan erat yang kami kembangkan dengan asosiasi integrasi regional”

Chang Weiwei, seorang ahli terkemuka dalam hubungan internasional Partai Komunis Tiongkok, dalam pidatonya di forum tersebut menekankan bahwa konsep dunia unipolar sudah ketinggalan zaman.

“Unipolaritas tidak bermoral, tidak adil, dan tidak relevan. Tatanan ini akan berubah dengan menguatnya posisi internasional Cina, Rusia, dan perluasan BRICS untuk memasukkan negara-negara di Selatan dan Timur dalam aliansi ini,” katanya.

“Multipolaritas sangat penting, hal ini memberikan alternatif bagi dunia. Pada gilirannya, kami berharap Senegal menjadi bagian dari BRICS. Semakin cepat aliansi ini mencakup negara-negara yang telah mengajukan permohonan untuk bergabung, semakin baik,” kata Oumy Sene, sekretaris jenderal Pusat Kebudayaan “Kalinka” di Senegal.

Dalam kesempatan ini pun yang begitu mengharukan adalah dengan kehadiran (diundangnya) Sheikh Imran Nazar Hosein sebagai salah satu dari narasumber utama yang mewakili (merepresentasikan) umat Islam. Dan sebagaimana biasanya, dalam komentar pembukanya di acara ini, Sheikh kembali memaparkan pandangan Al-Qur’an terkait dengan tema Multipolar yang diusung oleh kongres ini.

 

Berikut di bawah ini adalah komentar brilian dari Beliau:

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kita mulai dengan menyebut dan memuji serta memuliakan Allah sebagaimana Ia harus dipuji dan dimuliakan, dan kita memanjatkan doa untuk kedamaian dan berkah bagi semua utusan-Nya yang mulia, bagi Ayah kita Adam ‘alaihis salam, Ibrahim ‘alaihis salam, Isa (yesus) ‘alaihis salam dan Ibunda Maryam yang diberkahi oleh-Nya, dan yang terakhir dari semuanya Rasulullah Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Saya ucapkan kepada hadirin semua dengan assalamu ‘alaykum warahmatullah wabarakatuh.

Saya berterima kasih kepada panitia kongres forum multipolar ini yang memberikan kami kesempatan untuk menyuarakan pandangan Islam dalam tema ini, dan tentu saja padangan yang kami sampaikan adalah pandangan dari Al-Qur’an. Apakah Al-Qur’an memiliki sesuatu yang dapat menjelaskan tentang subyek multipolaritas ini?

Di pagi yang diberkahi ini, saya menyampaikan salah satu ayat dalam Al-Quran di Surah Al-Hujurat ayat 13 dimana Allah berfirman:

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling memahami (saling mengenal, saling menghormati dan saling menghargai). Sesungguhnya manusia yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah mereka yang paling bertakwa (berbudi pekerti) di antara kamu (bukan dari garis keturunan, status, harta dan kedudukan kamu). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.

Apakah yang menjadi dasar filosofi dan alasan utama mengapa Allah menciptakan manusia dengan beragam suku dan bangsa? Yaitu kesadaran manusia akan nilai-nilai kemerdekaan dan kesederajatan umat manusia dalam keberagaman ini dan tidak ada yang terlahir sebagai manusia yang lebih unggul (superior) dari umat manusia lainnya. Sedang bagian dari penjelasan untuk virus yang disebut unipolaritas ini, yaitu virus yang menyatakan bahwa kami adalah manusia pilihan Tuhan, kami terlahir sebagai manusia yang yang lebih unggul (superior). Tetapi Tuhan berkata Tidak! Anda dilahirkan sebagai sebuah keluarga, tanpa ada yang lebih unggul dari yang lain. Yang terbaik dari Anda dinilai dari apa yang ada di dalam diri Anda, bukan dari garis keturunan Anda.

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alayhi wasallam mengatakan bahwa seluruh umat manusia akan berhadapan dengan Tuhannya di hari penghakiman dengan kedudukan yang sama rata layaknya sisir rambut yang sejajar.

Ada kekuatan besar di dunia saat ini yang terus memaksakan bahwa mereka terlahir lebih unggul (superior) dari umat manusia lainnya. Dalam Al-Qur’an Allah menyatakan :

“Hai orang-orang Yahudi, jika kamu meyakini bahwa kamu adalah orang-orang pilihan Tuhan, melebihi umat manusia yang lain, maka mengapa kamu tidak meminta kematian, jika kamu orang yang benar.”

Q. S Al-Jum’ah ayat 6

Namun mereka tidak pernah melakukan hal tersebut (meminta kematian) mereka, karena mereka tahu apa saja yang telah mereka perbuat dalam kehidupan mereka. Jadi kami sampaikan hal ini bukan hanya ke dunia Yahudi tapi juga ke peradaban modern barat yang telah terjangkit virus unipolaritas ini yang mengklaim bahwa mereka adalah makhluk pilihan Tuhan, dan kita semua yang lainnya adalah penduduk pribumi, yang lebih rendah, dimana mereka harus mengajari kita cara berpakaian, mereka harus mengajari kita cara makan, dan kita tidak akan pernah menjadi manusia beradab sampai kita mengikuti cara dan gaya hidup mereka. Jadi disinilah virus unipolaritas, sebuah penyakit yang mengklaim diri mereka sebagai makhluk pilihan Tuhan yang lebih unggul dari umat manusia lainnya di muka bumi ini.

Dalam kesempatan ini saya juga ingin menambahkan satu komentar  lagi, karena saya memperkenalkan Al-Qur’an kepada Anda semua yang ada di sini yang merupakan orang-orang berpengaruh (penting) di Negaranya, yang ingin mengetahui apa yang Al-Qur’an sampaikan. Tidak hanya klaim sepihak bahwa mereka adalah manusia pilihan Tuhan, namun lebih jauh dari itu adalah keinginan mereka untuk hidup abadi dengan kekuasaan yang abadi.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Wahai Adam, tinggallah engkau bersama isterimu di surga dan makanlah di mana saja yang kamu sukai, tetapi janganlah kamu dekati pohon ini, agar kamu tidak termasuk orang-orang yang zalim.” Q. S Al-A’raf ayat 19

Pohon yang dimaksud dalam ayat ini adalah bermakna mutasyabihat yang dapat diinterpretasikan melalui takwil. Dimana takwil kami terhadap apa yang dimaksud Al-Qur’an tentang pohon tersebut adalah, dimana Setan berkata kepada Adam ‘alaihis salam dan istrinya, “maukah saya perkenalkan kamu dengan pohon kehidupan yang kekal lagi abadi?” (keinginan untuk hidup abadi, hidup selamanya dan memerintah atau berkuasa selamanya). Yaitu Negara atau pemerintahan yang berkuasa selamanya. Inilah unipolaritas dalam Al-Qur’an. Mereka ingin memerintah dan menguasai dunia dan seluruh umat manusia lainnya harus tunduk dan patuh kepada mereka.

Jadi hari ini, di sini, Al-Qur’an telah datang untuk memperkenalkan kepada Anda semua penjelasan tentang multipoloritas dan unipolaritas dalam kehidupan kita saat ini. Terima kasih dan kami berdoa semoga Allah memberikan Berkah dan Rahmat-Nya terhadap sesi kongres ini.

===

Sungguh sebuah momen yang luar biasa bagi kita semua karena sekali lagi dapat menjadi saksi akan kehormatan besar dari Sheikh Imran N Hosein yang telah diberi kesempatan untuk menyampaikan hikmah Al-Quran di atas panggung bersama Alexander Dugin dan Maria Zakharov, dan petinggi-petinggi dunia lainnya, untuk terus merepresentasikan dan menyampaikan prinsip-prinsip dan tuntunan Al-Qur’an, dalam tindakan dan aplikasi, sebagai solusi atas perubahan sosial dan struktural yang sedang kita saksikan dunia dimana kita berada saat ini. Semoga Allah melimpahkan pertolongan, perlindungan, berkah dan rahmat-Nya serta Surga-Nya yang terindah bagi guru kita Sheikh Imran Nazar Hosein dari Akhirat kelak.

InshaAllah…

 

Oleh Awaluddin Pappaseng Ribittara

Print Friendly, PDF & Email

Recommended Posts