Perjalanan Dakwah Islam

Bismillahir-Rahmanir-Rahiim

Marilah dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kita berangkat dari tanah air saya Pulau Karibia di Trinidad, untuk perjalanan dakwah Islam ‘belahan bumi selatan’ secara eksklusif dimulai pada bulan Februari 2007 dan berakhir satu tahun kemudian pada bulan Februari 2008. Perjalanan ini akan membawa kita melalui Venezuela dan Argentina di Amerika Selatan, Botswana, Afrika Selatan, dan Zimbabwe di Afrika Selatan, Bangladesh, Pakistan, dan Sri Lanka di Asia Selatan, ke Malaysia, Indonesia, dan Singapura di Asia Tenggara. Terkadang kami harus mengunjungi negara yang sama dua kali. Namun di lain waktu, karena perang yang tidak adil terhadap Islam, kami harus membatalkan kunjungan ke negara-negara seperti Australia dan Selandia Baru meskipun ada banyak Muslim yang menunggu kami di sana. Sementara itu, di lain waktu komunitas tuan rumah di wilayah seperti Kepulauan Fiji dan India memutuskan sendiri untuk tidak mengadakan tur ceramah saya karena takut akan konsekuensi yang mengancam. Dan akhirnya dengan sedih kami harus menunda kunjungan ke negara-negara seperti Iran, Yaman dan Hong Kong karena keterbatasan waktu.

Saya telah tinggal selama sepuluh tahun yang luar biasa di New York hingga akhir September 2001, dan saya hadir di Bandara JF Kennedy di New York pada pagi tanggal 11 September yang menentukan itu ketika CIA Amerika dan Mossad Israel bersama-sama merencanakan, menyerang, dan menghancurkan Menara Kembar World Trade Center di Lower Manhattan dan kemudian secara sesat melimpahkan kesalahan tindakan terorisme terkeji kepada orang-orang Arab dan Muslim.  Manhattan dan kemudian secara sesat melimpahkan kesalahan tindakan terorisme terkeji kepada orang-orang Arab dan Muslim.

Aliansi Kristen-Yahudi misterius dan pada dasarnya sekuler yang kini menguasai dunia demi kepentingan Negara Euro-Yahudi Israel mungkin ingin menantang klaim saya tentang tanggung jawab CIA/Mossad Israel sebagai pelaku yang merencanakan dan melaksanakan serangan teroris 11 September di Amerika. Mereka mungkin melakukannya sambil bersikeras, bahwa pemerintah Amerika benar dalam memberikan tanggung jawab, dan karenanya melimpahkan kesalahan, pada orang-orang Arab dan Muslim. Dalam hal itu, saya mengundang mereka, serta orang lain yang keras kepala dengan pendapat yang sama, untuk maju ke depan agar kita bersama-sama berdoa memohon kutukan kekal dari Tuhan Yang Maha Esa dan para Nabi-Nya, kepada siapa pun yang keliru dalam memberikan tanggung jawab dan melimpahkan kesalahkan mengenai masalah ini.

Saya meninggalkan New York dua minggu setelah serangan teroris 11 September di Amerika untuk melakukan tur ceramah Islam yang telah direncanakan sebelumnya di Afrika Selatan, kemudian melakukan perjalanan terus-menerus selama dua tahun sebelum kembali ke Trinidad pada bulan Agustus 2003. Saya tidak pernah kembali ke Amerika Serikat sejak saat itu. Kisah perjalanan itu diceritakan dalam Buku Perjalanan Dakwah Islam pertama saya yang terbit akhir tahun 2003. Hal tersebut mengundang tanggapan yang begitu positif dari para pembaca sehingga saya memutuskan untuk mendedikasikan waktu dan tenaga untuk menulis buku perjalanan kedua ini tentang perjalanan dakwah tahun 2007-2008 meskipun saya memiliki buku-buku penting untuk ditulis. Semoga Allah Yang Maha Pengasih meridhai upaya sederhana ini sehingga dapat menginspirasi setidaknya beberapa pembaca kami supaya mereka pun ikut terdorong untuk meninggalkan kenyamanan rumah mereka dan melakukan perjalanan dalam Misi Dakwah Islam yang mulia. Aamiin!

Saya tahu pasti bahwa jika guru saya yang sering bepergian, Maulana Dr. Muhammad Fazlur Rahman Ansari, atau gurunya yang lebih banyak bepergian, Maulana ‘Abdul ‘Aleem Siddique (rahimahullah), berupaya dan meluangkan waktu untuk menulis catatan perjalanan mereka sendiri dalam Misi Dakwah Islam, kumpulan informasi yang disusun ulang, bersama dengan pengamatan dan wawasan pribadi mereka, akan sangat bermanfaat hari ini. Maulana Ansari memang memulai ke arah itu ketika dia menulis buku ‘Duta Dakwah Islam’, sebuah buku perjalanan yang secara singkat mencatat beberapa peristiwa dalam tur ceramah Islam keliling dunia tahun 1950 oleh Maulana Siddiqui. Dia menemani gurunya dalam perjalanan dakwah tersebut.

Saya menulis beberapa buku baru selama tiga setengah tahun yang saya jalani di rumah di Trinidad (Agustus 2003 – Februari 2007) dan karena saya adalah penerbit karya saya sendiri, saya pun harus pergi ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk secara pribadi mengawasi pekerjaan percetakan buku tersebut. Namun sebelum saya menjelaskan buku-buku baru tersebut, izinkan saya menceritakan sebuah kisah terlebih dahulu.

Imran N. Hosein

Recommended Posts