Implikasi dari Serangan Israel ke Iran

Implikasi yang paling penting dari apa yang telah terjadi dalam serangan Israel ke Iran, menurut pendapat saya, dari sudut pandang Eskatologi Islam, adalah bahwa kita telah sampai pada momentum yang sangat penting dalam sejarah, yaitu ketika pergerakan sejarah itu sendiri sedang mengalami transisi. Ketika Pax Americana yang telah meredup kini tengah memberi jalan, entah mereka suka atau tidak, entah Trump mengerti atau tidak, kini tengah membuka jalan bagi Pax Judaica, yang untuk pertama kalinya secara terbuka memproklamirkan niatnya untuk menjadi negara adidaya di dunia. Kami telah menjelaskan topik ini 25 tahun yang lalu di Yerusalem dalam Al Qur’an, di mana kami mengajukan tesis bahwa Pax Britannica tidak lahir dari ruang hampa, tidak terjadi secara kebetulan. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan jalan, dalam proses tiga tahap, dari Pax Britannica, menuju Pax Americana, yang akan mempersiapkan jalan untuk apa yang sekarang sedang terjadi (yakni Pax Judaica). Pada akhirnya, lahirnya Pax Judaica di mana Negara Israel akan berusaha untuk menguasai dunia, agar seseorang dapat berdiri di Yerusalem dan mendeklarasikan kepada dunia Yahudi dan umat manusia, “Akulah Sang Mesias.”

Sheikh Imran N. Hosein.


Editor, Newsday. 15 Juni 2025.

Editor yang terhormat,

Serangan Israel yang nekat dan sangat berani, tidak beralasan, dan sangat terbuka terhadap pabrik rudal Iran, serta pabrik nuklir, dan tempat-tempat militer Iran lainnya, dan pembunuhan tokoh-tokoh militer senior seperti Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran yang elit, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Angkatan Bersenjata dan beberapa tokoh militer senior lainnya, di samping 7 ilmuwan nuklir senior, telah memberikan pesan yang sangat jelas kepada Iran, kepada Trump Amerika Serikat, dan juga kepada seluruh dunia, termasuk Rusia, Cina, Uni Eropa, dan dunia Islam, pesan yang sangat jelas, yang diproklamirkan secara terbuka, bahwa Israel tidak akan tunduk pada hukum apa pun, termasuk Piagam PBB dan hukum internasional. Israel tidak akan tunduk pada siapa pun kecuali Israel! Implikasinya adalah bahwa dunia sekarang harus mengakui bahwa Pax Judaica telah tiba, dan oleh karenanya Israel sekarang sudah bisa dipastikan akan bertindak seperti sebuah negara yang ingin menggantikan Amerika Serikat, dengan cara yang sama seperti Amerika Serikat menggantikan Inggris, sebagai sebuah negara adikuasa di dunia! Kami telah mengantisipasi peralihan ini dari Pax Britannica dan Pax Americana ke Pax Judaica ketika kami menerbitkan buku terlaris kami yang berjudul “Yerusalem dalam Al Qur’an” 25 tahun yang lalu.

Semenjak Iran menanggapi serangan Israel dengan rentetan rudal terhadap kota-kota Israel, sementara Pakistan yang memiliki nuklir tetap diam di mata publik, kita sekarang dapat menyaksikan kelanjutan perang ala Gaza di Iran hingga Israel merasa yakin bahwa Iran tidak mungkin menjadi kekuatan nuklir dalam waktu dekat atau dalam waktu yang tidak lama lagi. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka hal itu akan melengkapi genosida Gaza sebagai cikal bakal tatanan dunia baru Pax Judaica.

Para ahli militer sekarang harus memeriksa kemungkinan hubungan antara tindakan terorisme baru-baru ini di Kashmir yang memicu serangan militer India yang sembrono dan tidak adil terhadap Pakistan yang tidak bersalah, dan serangan Israel saat ini yang sama sembrononya, tanpa alasan, dan tidak dapat dibenarkan terhadap Iran. Mungkinkah perang antara India dan Pakistan dimaksudkan untuk menguji coba atau untuk mengorbankan kapasitas militer Pakistan dalam membantu Iran mempertahankan diri dari serangan Israel? Apakah Mossad Israel merencanakan dan melaksanakan aksi terorisme di Kashmir untuk memprovokasi perang antara India dan Pakistan? Jika benar demikian, hal ini akan memberikan bukti lebih lanjut bahwa peran Modi Hindu India dalam tatanan dunia baru Pax Judaica akan menjadi sekutu strategis Yahudi Israel.

Bagaimanapun, sekarang menjadi sangat jelas bahwa armada pesawat tempur Israel tidak mungkin bisa terbang melintasi Suriah dan Irak untuk melancarkan serangan mereka yang menghancurkan dan sangat sukses terhadap Iran, jika sebelumnya tidak ada persiapan yang dilakukan untuk membersihkan Suriah dan Irak. Dunia sekarang dapat lebih memahami alasan Israel menggunakan jihad palsu dalam menggulingkan rezim Asad, yakni membuka jalan bagi Israel untuk menghancurkan kemampuan pertahanan udara Suriah dan membuka langit Suriah bagi Angkatan Udara Israel untuk menyerang Iran.

Eskatologi Islam mengenali bahwa Pax Britannica dan Pax Americana keduanya diciptakan, dan keduanya berfungsi, untuk membuka jalan dan mempersiapkan dunia untuk Pax Judaica; dan karena itu, dunia sekarang mungkin akan menyaksikan masa depan di mana Yerusalem akan semakin mendominasi, sementara Washington, London, dan Uni Eropa tidak dapat berbuat lebih dari sekadar mengikuti arahan Yerusalem.

Ada banyak pertanyaan menarik yang harus dijawab.

Akankah PBB dapat bertahan dari Pax Judaica?

Bagaimana nasib yang menanti dolar AS dan juga IMF?

Apa implikasi jangka panjang bagi Iran dari bukti dramatis kemunculan Pax Judaica ini?

Kami mencoba menjawab secara singkat pertanyaan terakhir.

Tidak mungkin ada kritikus yang membantah fakta bahwa kekuatan nuklir berfungsi sebagai penangkal yang efektif terhadap ancaman agresi oleh kekuatan musuh. Jika Iran memiliki pertahanan nuklir, Israel yang gemar berperang tidak akan berani menyerang dengan cara seperti yang baru saja dilakukannya; dan jika Rusia tidak menjadi kekuatan nuklir paling terkuat di dunia saat ini, dan jika nuklir Rusia tidak membangun lini pertahanan di Venezuela yang tidak berani dilewati oleh Washington yang juga gemar berperang, pergantian rezim mungkin sudah lama terjadi di Venezuela yang hingga kini masih dalam kondisi terisolasi.

Para ulama Iran secara konsisten berpendapat bahwa pengembangan dan penggunaan senjata nuklir dalam peperangan adalah haram, yaitu secara hukum dilarang oleh hukum Islam. Ada banyak substansi moral yang mendukung pandangan semacam itu. Namun, Al-Qur’ān dengan jelas menuntut agar kekuatan dikembangkan sampai pada tingkat di mana ia dapat berfungsi sebagai pencegah (Al-Anfal, 8:60), dan pandangan inilah yang sekarang kemungkinan besar akan berlaku di Iran meskipun ada penentangan dari para ulama Syiah.

Dunia pada akhirnya mungkin akan menyaksikan Iran menarik diri dari Perjanjian Non-proliferasi Nuklir, dan membangun aliansi militer dengan Rusia yang akan memastikan kemampuan Iran untuk mendapatkan kekuatan pertahanan nuklir. Banyak negara yang telah berhasil menempuh jalan ini ketika dihadapkan pada bahaya yang sama untuk bertahan hidup. Uni Soviet memperoleh senjata nuklir sebagai kekuatan pertahanan, dan begitu juga Korea dan Pakistan, ketika mereka menghadapi bahaya yang sama.

Sudah sangat jelas dari kecaman Rusia terhadap genosida Israel di Gaza, dan sekarang ditegaskan kembali dengan kecamannya terhadap serangan Israel terhadap Iran, bahwa Rusia tidak akan pernah tunduk pada Pax Judaica. Lalu, mengapa Iran pada akhirnya belum bisa sukses, dengan bantuan Rusia, untuk menjadi kekuatan nuklir? Bagaimanapun, Rusia dan Iran sekarang dapat diakui memiliki aliansi strategis.

Mengingat Washington dan Uni Eropa tidak dapat mengalahkan Rusia di Ukraina, satu-satunya pilihan yang tersisa bagi Israel adalah apa yang mereka sebut sebagai opsi Sampson.

Hormat kami,

Imran N. Hosein


Tentang Opsi Sampson.

Opsi Samson dalam bahasa Ibrani diucapkan sebagai b’rerat Shimshon. Opsi Samson berakar pada filosofi Alkitab tentang orang Israel. Ketika seorang Israel, Hakim Simson, ditangkap oleh orang Filistin dan diikat dengan rantai ke pilar-pilar kuil Filistin. Simson mendorong pilar-pilar kuil, meruntuhkan atap kuil dan bunuh diri bersama ratusan orang Filistin yang menangkapnya, sambil berteriak dengan lantang, “Biarlah aku mati bersama orang Filistin.”

Israel tidak pernah secara resmi mengakui atau mengklaim bahwa mereka memiliki gudang senjata nuklir, tetapi mereka mengandalkan kebijakan pengaburan nuklir. Para analis dan pengamat kawasan Israel menyebut kemampuan nuklir Israel sebagai “Senjata nuklir di ruang bawah tanah.”

Opsi Samson adalah strategi D-Day Israel untuk memusnahkan seluruh wilayah dengan menggunakan senjata nuklir jika Israel sebagai sebuah negara yang sedang berada di ambang kehancuran.

Untuk memahami pemikiran strategis dan sikap Israel terhadap keamanannya, ada tiga faktor yang sangat penting. Yang pertama adalah etos Zionis yang mengarah pada pendirian Israel sebagai sebuah negara. Kedua adalah narasi sejarah Holocaust. Ketiga adalah kelompok pemimpin yang berkomitmen untuk kelangsungan hidup Israel sebagai sebuah negara.

Kebijakan nuklir Israel yang sebenarnya hampir tidak mungkin untuk dinilai karena kurangnya informasi resmi dan kerahasiaan yang mereka jaga selama bertahun-tahun tentang program nuklir mereka. Satu-satunya sumber yang dapat digunakan untuk menilai kebijakan nuklir Israel adalah dokumen-dokumen yang telah dideklasifikasi oleh CIA dan para penulis yang telah bekerja dan menulis secara ekstensif tentang program nuklir Israel.

Konsep di balik opsi Samson adalah untuk memastikan pencegahan yang kredibel dan pembalasan yang masif.

Recommended Posts