Pakistan di Persimpangan Jalan

Saatnya telah tiba bagi rakyat Pakistan untuk menyadari bahwa mereka kini terlibat dalam perjuangan bersejarah agar misi pemimpin mereka, Muhammad Ali Jinnah, dapat mencapai tahap kedua.

Jinnah telah meraih keajaiban politik dengan berhasil mendirikan Pakistan, dan Modi dari India, yang telah menyatakan solidaritasnya dengan Israel, terobsesi dengan mimpi bahwa ia dapat menghancurkan Pakistan. Kelak, Rusia akan menyadari hal ini.

Tahap kedua dari misi Jinnah membutuhkan perjuangan untuk merestorasi kemerdekaan Pakistan dengan menempuh jalan politik, ekonomi dan agama yang sesuai dengan kebenaran mutlak dalam Al-Qur’an.

Jalan politik menuju kemerdekaan harus dimulai dengan Pakistan yang membangun hubungan yang hamonis dengan Rusia yang beragama Kristen Ortodoks, seperti yang telah dilakukannya dengan Cina. Sementara Turki dan Arab Saudi tidak berada di sini maupun di sana, sementara Iran telah menjalin hubungan seperti itu dengan Rusia. Jalan menuju kemerdekaan politik masih panjang, tetapi Iran sudah menunjukkan jalan menuju kemerdekaan politik, dan dengan demikian Pakistan akan memiliki kawan di jalan itu.

Jalan ekonomi menuju kemerdekaan harus dimulai dengan upaya untuk memulihkan integritas moneter yang akan menahan kemerosotan ke dalam perbudakan ekonomi. Pakistan juga harus berjuang untuk melepaskan diri dari cengkeraman berbisa Ribā. Para politisi dan ekonom yang dididik di Barat hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang hal ini, jadi kitalah yang seharusnya mendidik mereka.

Jalan religius menuju kemerdekaan membutuhkan artikulasi dan implementasi kebijakan agama yang akan membangun hubungan persaudaraan antara Muslim Pakistan dan orang-orang dari agama lain, yang akan menciptakan sebuah front bersama untuk melawan kemerosotan sekularisme yang kini sedang melanda Barat, serta mendukung dan membantu mereka yang menyembah Tuhan yang Esa untuk menjalani hidup yang memiliki integritas religius.

Bukan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Pakistan dan lembaga militernya yang akan memutuskan apakah Pakistan sekarang akan berjuang untuk mencapai tahap kedua dari perjuangan Jinnah untuk kemerdekaan bagi kaum Muslim; melainkan rakyat Pakistan, – Muslim, Hindu, Kristen, dan lainnya, yang akan memutuskan perjuangan bersama untuk meraih kemerdekaannya.

Tinta telah ditorehkan, dan Pakistan telah sampai di persimpangan jalan. Kemenangan dalam perjuangan ini akan membuka jalan bagi terpenuhinya nubuah suci Nabi Muhammad shalallaahu ‘alayhi wasallam bahwa pasukan Muslim yang tak terkalahkan akan bergerak menuju Yerusalem. Tanah Suci kemudian akan dibebaskan dari penindasan yang keji, dan setiap orang Yahudi, Kristen, atau Hindu yang saat ini sedang dan masih mengutuk penindasan tersebut, akan disambut dengan baik untuk bergabung dalam perjuangan menuju kemerdekaan bersama dari segala bentuk penindasan.

Mustahil bagi Jinnah untuk mendirikan Pakistan, pada masanya dalam sejarah, selain melalui perjuangan konstitusional; dan ia mengobarkan perjuangan konstitusional tersebut sebagai seorang sarjana hukum yang sempurna.

Namun perjuangan untuk tahap kedua dari misinya harus dilakukan dalam tahapan yang berbeda dalam pergerakan sejarah ketika Inggris sudah tidak lagi menjadi kekuatan imperial. Adalah Iran yang telah menempa jalan ke depan dengan perjuangan perlawanan damai yang sukses melawan para penindas yang merampas kemerdekaan. Bahkan jika satu juta orang harus mati demi kemerdekaan, pengorbanan itu harus dilakukan seperti jalan yang telah ditempuh oleh Iran.

Kita tidak mungkin untuk tidak mengakui bahwa Imran Khan, seorang pemain kriket yang bermain kriket layaknya singa, sekarang sedang melakukan perjuangan politik layaknya singa. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Pakistan, seorang pemimpin seperti itu tampil dan menyadari perlunya perjuangan untuk meraih kemerdekaan.

Jantung kami berdetak bersamaan dengan rakyat Pakistan, – Muslim, Hindu, Kristen dan lainnya, – Sunni, Syiah dan lainnya, yang kini bergandengan tangan, dengan penuh kasih persaudaraan, dalam gerakan bersejarah menuju kemerdekaan.

Semoga perjuangan ini tidak akan pernah berhenti sampai kemerdekaan sejati telah tercapai. Amin!

 

Imran N. Hosein (yang pernah mengenyam pendidikan di Pakistan).

Recommended Posts